Monday 10 April 2017

pendalaman materi keperawatan │ Personal Hygiene

Ini adalah pendalaman materi keperawatan yang saya dapat semasa saya mengenyam pendidikan di SMK KESEHATAN BANTEN
semoga bermanfaat

Personal Hygiene
Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan perawatan diri.
Konsep Personal Hygiene
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Macam-macam personal hygiene
1.      Mencuci Rambut Pasien
2.      Memandikan Pasien
3.      Vulva Hygiene
4.      Pemberian Obat IM (Intra Muskular)
5.      Oral hygiene (membersihkan mulut)

1.      Mencuci Rambut Pasien      

A.  Definisi
Mencuci rambut adalah menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sampo
B.   Indikasi
1.    Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan.
2.    Bagi pasien yang berkutu dan sebelum dicuci harus diobati dan di pasang kap kutu lebih dulu.
3.    Pasien yang akan menjalani operasi besar ( Bila keadaan umum mengizinkan).
C.   Kontraindikasi
1.    Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan ada kulit kepala
2.    Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan parasit
D.   Pelaksanaan
1.    Alat dan bahan
a.    Pengalas
b.    Sisir biasa
c.    Tisu dan tempatnya
d.   Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
Kantong plastic

a.    Karet pengikat (jikaperlu)
b.    Minyak rambut (jikaperlu)
c.    Peniti (jikaperlu)
d.   Talang karet (perlak dan handuk yang dibuat sebagai talang)
e.    Handuk 1 buah
f.     Sampo
g.    Kom kecil 1 buah
h.    Kain kasa dan kapas bulat dalam tempatnya
i.      Gayung air
j.      Baskom berisi air hangat (±400 C)
k.    Ember kosong
l.      Kain pel.

2.      Cara kerja
a.    Identifikasi kebutuhan pasien
b.    Identifikasikan tingkat kemandirian pasien terkait kemampuan mencuci rambut
c.    Lakukan kontrak dengan pasien (waktu, tempat dan tindakan)
d.   Informasikan tujuan dilakukannya tindakan
e.    Siapkan alat-alat dan susun di troli
f.     Bawa alat-alat ke dekat pasien
g.    Angkat bantal, lalu pasang pengalas dan handuk di bawah kepala pasien
h.    Pasang ujung rambut di atas bahu pasien
i.      Atur posisi kepala pasien agar berada di pinggir tempat tidur
j.      Pasang talang di bawah kepala pasien dengan ujung talang dimasukkan ke dalam ember kosong, alasi ember dengan kain pel
k.    Sisir rambut pasien
l.      Tutup lubang telinga dengan kasa dan jika perlu tutup juga mata pasien
m.  Basahi rambut mula dari pangkal sampai ke ujung rambut.
n.    Oleskan sampo ke seluruh permukaan kulit kepala dan batang rambut kemudian usap sambai berbusa
o.    Bilas rambut sampai bersih
p.    Angkat penutup telinga dan mata
q.    Angkat talang masukkan karet ke dalam ember dan angkat handuk
r.     Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus
s.     Sisir rambut
t.     Atur kembali posisi pasien (jika pasien pada posisi tidur, alasi bantal dengan handuk)
u.    Rapikan kembali alat-alat
v.    Cuci tangan
w.  Observasi keadaan pasien
Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya



2.  Memandikan pasien

A.                Definisi
Memandikan pasien adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun dan larutan antiseptic. Memandikan pasien merupakan suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikannya di tempat tidur
B.                 Indikasi
1.                  Pada pasien bed rest
2.                  Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri
3.                  Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.
C. Kontraindikasi
1.                  Pada pasien luka bakar
2.                  Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga kesopanan.
3.                  Pada pasien yang koma
4.                  Pasien yang terpasang alat-alat kesehatan
    
D.  Pelaksanaan
1.                  Alat dan bahan
a.                   Handuk mandi 2 buah
b.                  Waslap 3 buah
c.                   Sabun mandi pada tempatnya
d.                  Selimut ekstra 1 buah
e.    Baskom air 2 buah
2.    Cara kerja
a.    Identifikasi kebutuhan pasien
b.    Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
c.    Siapkan alat alat dan susun diatas troli
d.   Dekatkan ke pasien
e.    Pasang tirai untuk menjaga privasi pasien
f.     Atur pasien pada posisi supine atau semifowler
g.    Cuci tangan dengan prinsip bersih
h.    Pasang selimut ekstra sambil menurunkan selimut pasien
i.      Buka pakaian pasien dibawah selimut
j.      Pasang handung dibawah kepala pasien
k.    Wajah
·      Basahi waslap lalu basuh wajah dan leher pasien, dimulai dari dahi. Tanyakan apakah pasien mau menggunakan sabun wajah?
·      dan bersihkan bibir dengan arah melingkar
·      Basuh kelopak matamenggunakan air bersih dengan arah dari dalam ke luar
·      Bersihkan seluruh daun telinga dengan perlahan
·      Keringkan wajah dan telinga dengan handuk
l.      Lengan
·      Letakan handuk memanjang pada lengan yang terjauh
·      Basahi dan sabuni lengan dengan arah dari pergelangan tangan sampai pangkal lengan atau dari bagian bersih ke bagian yang kotor
·      Rendam tangan pasien lalu bersihkan telapak dan kukunya menggunakan sikat dan sabun
·      Bilas dan bersihkan aeluruh lengan dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk, setelah kering lengan diposisikan ke arah atas
·      Pindahkan handuk ke lengan terdekat, lakukan langkah langkah yang sama pada lengan sebelumnya
m.  Dada
·      Pindahkan handuk memanjang untuk menutupi bagian dada dan perut pasien
·      Basahi dan sabuni bagian dada hingga atas simfisis dengan arah gerakan dari dada ke bawah atau dari yang bersih ke bagian yang kotor
·      Bilas dan bersihkan dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk setelah kering tutup dengan baju atau selimut bersih
n.    Kaki
·      Letakan handuk dibawah kaki yang terjauh dari perawat
·      Basahi dan sabuni kaki tersebut dengan arah gerakan dari telapak kaki ke paha atau dari bagian yang bersih ke bagian yang kotor
·      Rendam kaki lalu bersihkan kuku dan telapaknya dengan menggunakan sikat dan sabun
·      Bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk
·      Setelah kering, tutup dengan selimut bersih
·      Letakan handuk dibawah kaki yang terdekat dengan perawat, bersihkan dengan cara yang sama
o.    Genitalia
·      Dengan mneggunakan waslap lain, basahi dan sabuni bagian genetalia pasien (bila pasien bisa melakukannya sendiri berikan waslap ditangan kiri dan ajari cara membersihkannya)
·      Bilas dan keringkan area yang sudah dibersihkan, kemudian tutupi dengan selimut bersih

p.    Punggung
·      Miringkan pasien (berlawanan dengan perawat), letakan handuk memanjang di bawah punggung dan bokong pasien, tutup bagian bagian kaki yag sudah bersih
·      Basahi dan sabuni dengan arah dari bokong ke punggung. Bilas dan keringkan dengan handuk
·      Lakukan message dengan menggunakan losion atau minyak dari arah bokong ke punggung, lakukan gerakan melingkar pada area area tulang yang menonjol. Lakukan selama 3-5 menit
·      Observasi adanya tanda-tanda luka tekan (kemerahan,lecet) pada bagian yang menonjol
·      Bersihkan sisa losion atau minyak dengan handuk
·      Berikan bedak, deodorant, dan lotion (sesuai kebiasaan pasien)
·      Bantu pasien memakai pakaian dalam dan baju luar
·      Atur pasien dalam posisi yang nyaman sebelum ditinggalkan
·      Rapikan dan bersihkan alat yang telah digunakan
Catat tindakan yang telah dilakukang dan hasilnya



3. Vulva Hygiene (wanita)
A.  Definisi
Membersihkan alat kelamin merupakan menjaga kebersihan genetalia dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah buang air besar dan buang air kecil.
B.  Indikasi
1. Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
2. Pada psien yang tidak mampu secara mandiri merawat kelaminnya
C.  Kontraindikasi
1.                  Berikan perhatian pada pasien yang sedang menstruasi
2.                  Membersihkan genetalia harus bersih agar tidak menimbulkan jamur.
D.  Pelaksanaan
1.                  Alat dan bahan
a.                   Pengalas (perlak dan handuk)
b.                  Selimut ekstra
c.                   Kapas sublimat dalam tempatnya
d.                  Sarung tangan lateks 1 pasang
e.                   Bengkok 2 buah
f.                   Bed pan 1 buah
g.                  Botol berisi air hangat
h.                  Tisu toilet
i.                    Pinset anatomis 1 buah (jika sarung tangan tidak ada)
j.                    Kasa steril (jika perlu)
k.                  Duk atau pembalut (jika perlu)
l.                    Celana dalam bersih (jika perlu)
                                                                           
2.                  Cara kerja
a.                   Kaji kebutuhan pasien
b.                  Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
c.                   Siapkan alat-alat
d.                  Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
e.                   Tutup jendela dan pintu atau pasang sampiran.
f.                   Mencuci tangan
g.                  Pasang selimut ekstra.
h.                  Pasang pengalas dibawah bokong pasien
i.                    Lepaskan pakaian bawah pasien
j.                    Atur posisi
·                     Posisi dorsal recumbent (M shape) pada wanita
k.                  Tutup kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian tengah menutupi daerah pubis (jika selimut lebar) atau buka selimut sampai atas pubis
l.                    Letakkan bengkok dan kapas sublimat di dekat bokong pasien
m.                Pasang sarung tangan
n.                  Membersihkan genetalia
·                     Membersihkan vulva (wanita)
Buka labia mayora dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang kapas sublimat. Bersihkan labia mayora dengan kapas sublimat dari atas ke bawah 1 kali usap. Bersihkan perineum 1 kali usap.
o.                  Pasang bed pan di bawah bokong pasien
p.                  Basuh daerah genitalia dengan air hangat
q.                  Keringkan vulva dengan tisu
r.                    Angkat bed pan
s.                   Oleskan obat merah (jika ada luka)
t.                    Pasang pembalut dari celana (jika ada menstruasi atau lochia) pada wanita
u.                  Atur posisi pasien
v.                  Angkat pengalas
w.                Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien
x.                  Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula
y.                  Cuci tangan
z   .Buka sampiran/pintu/jendela



4. Pemberian Obat IM (Intra Muskular)
A.                Pengertian
Pemberian obat secara intra muskuler adalah pemberian obat/cairan dengan cara memasukkan langsung obat ke dalam jaringan otot(muskulus). Pemberian obat  dengan cara ini dilakukan pada bagia tubuh yang beroto besar, agar tidak ada keungkinan untuk menusuk syaraf, misalnya pada bagian bokong, kaki bagian atas (paha), atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat akan dilepaskan secara berkala dalam bentuk depot obat.
Jaringan intra muscular terbentuk dari otot bergaris yang mempunyai banyak vaskularisasi (setiap 20mm3 terdiri dari 200 otot dan 700 kapiler darah). Aliran darah tergantung dari posisi otot ditempat penyuntikan.

Gambar posisi pada deltoid (lengan atas) dan Ventrogluteal (posisi berbaring)

Gambar pada posisi Dorsogluteal(posisi tengkurap) dan vastus lateralis(daerah paha)
B.                 Indikasi Penyuntikan
1.                  Pada pasien yang memerlukan penyuntikan IM
2.                  Atas perintah dokter

C.                Tujuan pemberian obat intra Muskuler
pemberian obat secara rute Intra Muskular memungkinkan absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan subcutan, karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Bahaya kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam, tetapi bila tidak hati-hati, ada resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah.
1.                  Memasukan sejumlah obat pada jaringan otot untuk di absorbs
2.                  Tempat Injeksi
a.                   Pada lengan atas
b.                  Pada paha kanan
c.                   Pada bokong
 
D.                Pelaksanaan
1.                  Alat dan Bahan
a.                   Handscoon 1 pasang
b.                  Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit  imunisasi
c.                   Jarum suntik (21-23G dan panjang 1-15 inci untuk dewasa, 25-27G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)
d.                   Bak instrument
e.                   Kom berisi kapas alcohol / alcohol swabs
f.                   Perlak dan pengalas
g.                  Bengkok
h.                  Obat injeksi dalam vial atau ampul
i. Daftar pemberian obat
j. Kikir ampul bila diperlukan

2.                  Prosedur kerja
a.                   Cuci tangan
b.                  Siapkan obat sesuai dengan prinsip dan benar
c.                   Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d.                  Atur posisi klien yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
e.                   Pilih penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan atau rasa gatal
f.                   Pakai sarung tangan
g.                  Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol dengan gerakan siskuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
h.                  Pegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominant
i. Buka tutup jarum
j. Tarik kulit ke bawah ± 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominant. Membuat kulit menjadi kencang dan memudahkan penusukan
k.                  Dengan cepat masukan jarum dengan sudut 90º dengan tangan dominant, masukkan sampai pada jaringan otot. Gerakkan yang cepat dapat membuat mengurangi rasa nyeri pada saat jarum dimasukkan.
l. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominant menahan barel dari spuit dan tangan dominant menarik plunger.
m.                Observasi adanya darah pada spuit
n.                  Jika tidak ada darah, masukkan obat secara perlahan-lahan
o.                  Jika ada darah, tarik kembali jarum dari kulit, tekan tempat penusukan.
p.                  Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alcohol pada daerah penusukan.
q.                  Mengurangi resiko cidera pada jaringan (jangan melakukan masase pada area injeksi karena dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada jaringan)
r.Jika terdapat perdarahan, maka tekan area tersebut dengan menggunakan kassa steril sampai perdarahan berhenti.
s.                   Kembalikan posisi klien
t.Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing.
u.                  Buka sarung tangan
v.                  Cuci tangan
w.                Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

5. Oral hygiene (membersihkan mulut pasien)

A.  Definisi
Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi air bersih.
B. Indikasi
1.    Pada pasien lumpuh
2.    Pada pasien sakit berat
3.    Pada pasien apatis
4.    Pada pasien stomatitis
5.    Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
6.    Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut
7.    Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8.     Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karena tomatitis hebat
9.    Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.

C.  Kontraindikasi
1.      Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes dapat beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik ).
2.      Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya


D.  Pelaksanaan
1.    Alat dan bahan
a.       Pengalas (perlak dan kain)
b.      Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
c.       Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam
d.      Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu pada pasien yang sadar)
e.       Pinset anatomi 1 buah
f.       Tisu pada tempatnya
g.      Boraks gliserin (jika perlu)
h.      Gentian violet (jika perlu)
i.        Lidi kapas (jika perlu)
j.        Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)

2.    Cara kerja
a.       Kaji kebutuhan pasien
b.      Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan.
c.       alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada troli
d.      Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
e.       Cuci tangan
f.       Atur posisi (miringkan kepala pasien)
g.      Pasang pengalas dibawah dagu.
h.      Letakkan bengkok dibawah dagu pasien.
i.        Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam.
j.        Minta pasien untuk membuka mulut
k.      Membersihkan mulut
·      Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke luar.
·      Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
·      Bersihkan gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
·      Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri.
·      Bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri
·      Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
·      Gigi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
·      Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
·      Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
·      Dinding mulut
·      Lidah bagian atas dan bawah.
l.        Keringkan bibir dengan tisu
m.    Oleskan gliserin/gentian violet pada bibir
n.      Keringkan bibir dengan tisu
o.      Angakt bengkok dan pengalas
p.      Atur posisi pasien
q.      Rapikan alat-alat
r.        Cuci tangan
s.       Observasi keadaan pasien
t.        Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

No comments:

Post a Comment