Ini adalah pendalaman materi keperawatan yang saya dapat semasa saya mengenyam pendidikan di SMK KESEHATAN BANTEN
semoga bermanfaat
Personal Hygiene
Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran
kebersihan atau penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan.
Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang
lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar
dalam melakukan perawatan diri.
Konsep
Personal Hygiene
Dalam kehidupan sehari-hari
kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu
sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya
masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap
masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan
terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu
personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
Macam-macam
personal hygiene
1. Mencuci Rambut Pasien
2. Memandikan Pasien
3. Vulva Hygiene
4. Pemberian Obat IM (Intra Muskular)
5. Oral
hygiene (membersihkan mulut)
1. Mencuci Rambut Pasien
A. Definisi
Mencuci rambut adalah
menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sampo
B. Indikasi
1. Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan.
2. Bagi pasien yang berkutu dan sebelum dicuci harus
diobati dan di pasang kap kutu lebih dulu.
3. Pasien yang akan menjalani operasi besar ( Bila
keadaan umum mengizinkan).
C. Kontraindikasi
1. Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan
ada kulit kepala
2. Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan
parasit
D. Pelaksanaan
1. Alat dan bahan
a. Pengalas
b. Sisir biasa
c. Tisu dan tempatnya
d. Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
Kantong
plastic
a. Karet pengikat (jikaperlu)
b. Minyak rambut (jikaperlu)
c. Peniti (jikaperlu)
d. Talang karet (perlak dan handuk yang dibuat sebagai
talang)
e. Handuk 1 buah
f. Sampo
g. Kom kecil 1 buah
h. Kain kasa dan kapas bulat dalam tempatnya
i. Gayung air
j. Baskom berisi air hangat (±400 C)
k. Ember kosong
l. Kain pel.
2. Cara
kerja
a. Identifikasi kebutuhan pasien
b. Identifikasikan tingkat kemandirian pasien terkait
kemampuan mencuci rambut
c. Lakukan kontrak dengan pasien (waktu, tempat dan
tindakan)
d. Informasikan tujuan dilakukannya tindakan
e. Siapkan alat-alat dan susun di troli
f. Bawa alat-alat ke dekat pasien
g. Angkat bantal, lalu pasang pengalas dan handuk di
bawah kepala pasien
h. Pasang ujung rambut di atas bahu pasien
i. Atur posisi kepala pasien agar berada di pinggir
tempat tidur
j. Pasang talang di bawah kepala pasien dengan ujung
talang dimasukkan ke dalam ember kosong, alasi ember dengan kain pel
k. Sisir rambut pasien
l. Tutup lubang telinga dengan kasa dan jika perlu tutup
juga mata pasien
m. Basahi rambut mula dari pangkal sampai ke ujung
rambut.
n. Oleskan sampo ke seluruh permukaan kulit kepala dan
batang rambut kemudian usap sambai berbusa
o. Bilas rambut sampai bersih
p. Angkat penutup telinga dan mata
q. Angkat talang masukkan karet ke dalam ember
dan angkat handuk
r. Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus
s. Sisir rambut
t. Atur kembali posisi pasien (jika pasien pada posisi
tidur, alasi bantal dengan handuk)
u. Rapikan kembali alat-alat
v. Cuci tangan
w. Observasi keadaan pasien
Catat
tindakan yang dilakukan dan hasilnya
2. Memandikan
pasien
A.
Definisi
Memandikan pasien adalah suatu
tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di
tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun dan larutan antiseptic.
Memandikan pasien merupakan suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikannya di
tempat tidur
B.
Indikasi
1.
Pada pasien bed rest
2.
Pada pasien yang
tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri
3.
Pada pasien baru yang
dalam keadaan kotor.
C. Kontraindikasi
1.
Pada pasien luka
bakar
2.
Hindari tindakan yang
menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga kesopanan.
3.
Pada pasien yang koma
4.
Pasien yang terpasang
alat-alat kesehatan
D. Pelaksanaan
1.
Alat dan bahan
a.
Handuk mandi 2 buah
b.
Waslap 3 buah
c.
Sabun mandi pada
tempatnya
d.
Selimut ekstra 1 buah
e. Baskom air 2 buah
2. Cara kerja
a. Identifikasi kebutuhan pasien
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
c. Siapkan alat alat dan susun diatas troli
d. Dekatkan ke pasien
e. Pasang tirai untuk menjaga privasi pasien
f. Atur pasien pada posisi supine atau semifowler
g. Cuci tangan dengan prinsip bersih
h. Pasang selimut ekstra sambil menurunkan selimut pasien
i. Buka pakaian pasien dibawah selimut
j. Pasang handung dibawah kepala pasien
k. Wajah
·
Basahi waslap lalu
basuh wajah dan leher pasien, dimulai dari dahi. Tanyakan apakah pasien mau
menggunakan sabun wajah?
·
dan bersihkan bibir
dengan arah melingkar
·
Basuh kelopak
matamenggunakan air bersih dengan arah dari dalam ke luar
·
Bersihkan seluruh
daun telinga dengan perlahan
·
Keringkan wajah dan
telinga dengan handuk
l. Lengan
·
Letakan handuk
memanjang pada lengan yang terjauh
·
Basahi dan sabuni
lengan dengan arah dari pergelangan tangan sampai pangkal lengan atau dari
bagian bersih ke bagian yang kotor
·
Rendam tangan pasien
lalu bersihkan telapak dan kukunya menggunakan sikat dan sabun
·
Bilas dan bersihkan
aeluruh lengan dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk, setelah kering
lengan diposisikan ke arah atas
·
Pindahkan handuk ke
lengan terdekat, lakukan langkah langkah yang sama pada lengan sebelumnya
m. Dada
·
Pindahkan handuk
memanjang untuk menutupi bagian dada dan perut pasien
·
Basahi dan sabuni
bagian dada hingga atas simfisis dengan arah gerakan dari dada ke bawah atau
dari yang bersih ke bagian yang kotor
·
Bilas dan bersihkan
dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk setelah kering tutup dengan baju
atau selimut bersih
n. Kaki
·
Letakan handuk
dibawah kaki yang terjauh dari perawat
·
Basahi dan sabuni
kaki tersebut dengan arah gerakan dari telapak kaki ke paha atau dari bagian
yang bersih ke bagian yang kotor
·
Rendam kaki lalu bersihkan
kuku dan telapaknya dengan menggunakan sikat dan sabun
·
Bilas dengan air
bersih dan keringkan dengan handuk
·
Setelah kering, tutup
dengan selimut bersih
·
Letakan handuk
dibawah kaki yang terdekat dengan perawat, bersihkan dengan cara yang sama
o. Genitalia
·
Dengan mneggunakan
waslap lain, basahi dan sabuni bagian genetalia pasien (bila pasien bisa
melakukannya sendiri berikan waslap ditangan kiri dan ajari cara
membersihkannya)
·
Bilas dan keringkan
area yang sudah dibersihkan, kemudian tutupi dengan selimut bersih
p. Punggung
·
Miringkan pasien
(berlawanan dengan perawat), letakan handuk memanjang di bawah punggung dan
bokong pasien, tutup bagian bagian kaki yag sudah bersih
·
Basahi dan sabuni
dengan arah dari bokong ke punggung. Bilas dan keringkan dengan handuk
·
Lakukan message
dengan menggunakan losion atau minyak dari arah bokong ke punggung, lakukan
gerakan melingkar pada area area tulang yang menonjol. Lakukan selama 3-5 menit
·
Observasi adanya
tanda-tanda luka tekan (kemerahan,lecet) pada bagian yang menonjol
·
Bersihkan sisa losion
atau minyak dengan handuk
·
Berikan bedak,
deodorant, dan lotion (sesuai kebiasaan pasien)
·
Bantu pasien memakai
pakaian dalam dan baju luar
·
Atur pasien dalam
posisi yang nyaman sebelum ditinggalkan
·
Rapikan dan bersihkan
alat yang telah digunakan
Catat
tindakan yang telah dilakukang dan hasilnya
3. Vulva Hygiene (wanita)
A. Definisi
Membersihkan alat kelamin merupakan menjaga kebersihan
genetalia dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun
setelah buang air besar dan buang air kecil.
B. Indikasi
1. Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
2. Pada psien yang tidak mampu secara mandiri merawat
kelaminnya
C. Kontraindikasi
1.
Berikan perhatian
pada pasien yang sedang menstruasi
2.
Membersihkan
genetalia harus bersih agar tidak menimbulkan jamur.
D. Pelaksanaan
1.
Alat dan bahan
a.
Pengalas (perlak dan
handuk)
b.
Selimut ekstra
c.
Kapas sublimat dalam
tempatnya
d.
Sarung tangan lateks
1 pasang
e.
Bengkok 2 buah
f.
Bed pan 1 buah
g.
Botol berisi air
hangat
h.
Tisu toilet
i.
Pinset anatomis 1
buah (jika sarung tangan tidak ada)
j.
Kasa steril (jika
perlu)
k.
Duk atau pembalut
(jika perlu)
l.
Celana dalam bersih
(jika perlu)
2.
Cara kerja
a.
Kaji kebutuhan pasien
b.
Jelaskan kepada
pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
c.
Siapkan alat-alat
d.
Dekatkan alat-alat ke
tempat tidur pasien.
e.
Tutup jendela dan
pintu atau pasang sampiran.
f.
Mencuci tangan
g.
Pasang selimut
ekstra.
h.
Pasang pengalas
dibawah bokong pasien
i.
Lepaskan pakaian
bawah pasien
j.
Atur posisi
·
Posisi dorsal
recumbent (M shape) pada wanita
k.
Tutup kaki pasien dengan
sudut selimut dan bagian tengah menutupi daerah pubis (jika selimut lebar) atau
buka selimut sampai atas pubis
l.
Letakkan bengkok dan
kapas sublimat di dekat bokong pasien
m.
Pasang sarung tangan
n.
Membersihkan genetalia
·
Membersihkan vulva
(wanita)
Buka labia mayora
dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang kapas sublimat. Bersihkan labia
mayora dengan kapas sublimat dari atas ke bawah 1 kali usap. Bersihkan perineum
1 kali usap.
o.
Pasang bed pan di
bawah bokong pasien
p.
Basuh daerah
genitalia dengan air hangat
q.
Keringkan vulva
dengan tisu
r.
Angkat bed pan
s.
Oleskan obat merah (jika ada luka)
t.
Pasang pembalut dari
celana (jika ada menstruasi atau lochia) pada wanita
u.
Atur posisi pasien
v.
Angkat pengalas
w.
Ganti selimut ekstra
dengan selimut pasien
x.
Rapikan alat-alat dan
kembalikan ke tempat semula
y.
Cuci tangan
z .Buka sampiran/pintu/jendela
4.
Pemberian Obat IM (Intra Muskular)
A.
Pengertian
Pemberian obat secara intra muskuler adalah
pemberian obat/cairan dengan cara memasukkan langsung obat ke dalam jaringan
otot(muskulus). Pemberian obat dengan
cara ini dilakukan pada bagia tubuh yang beroto besar, agar tidak ada
keungkinan untuk menusuk syaraf, misalnya pada bagian bokong, kaki bagian atas
(paha), atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat seperti ini memungkinkan
obat akan dilepaskan secara berkala dalam bentuk depot obat.
Jaringan
intra muscular terbentuk dari otot bergaris yang mempunyai banyak vaskularisasi
(setiap 20mm3 terdiri dari 200 otot dan 700 kapiler darah). Aliran
darah tergantung dari posisi otot ditempat penyuntikan.
Gambar
posisi pada deltoid (lengan atas) dan Ventrogluteal (posisi berbaring)
Gambar
pada posisi Dorsogluteal(posisi tengkurap) dan vastus lateralis(daerah paha)
B.
Indikasi Penyuntikan
1.
Pada pasien yang memerlukan penyuntikan
IM
2.
Atas perintah dokter
C.
Tujuan
pemberian obat intra Muskuler
pemberian
obat secara rute Intra Muskular memungkinkan absorbsi lebih cepat dibandingkan
dengan subcutan, karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Bahaya
kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam, tetapi bila
tidak hati-hati, ada resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah.
1.
Memasukan sejumlah obat pada jaringan
otot untuk di absorbs
2.
Tempat Injeksi
a.
Pada lengan atas
b.
Pada paha kanan
c.
Pada bokong
D.
Pelaksanaan
1.
Alat dan Bahan
a.
Handscoon 1 pasang
b.
Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit
imunisasi
c.
Jarum suntik (21-23G dan panjang 1-15
inci untuk dewasa, 25-27G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)
d.
Bak instrument
e.
Kom berisi kapas alcohol / alcohol swabs
f.
Perlak dan pengalas
g.
Bengkok
h.
Obat injeksi dalam vial atau ampul
i. Daftar
pemberian obat
j. Kikir
ampul bila diperlukan
2.
Prosedur kerja
a.
Cuci tangan
b.
Siapkan obat sesuai dengan prinsip dan
benar
c.
Beritahu klien dan jelaskan prosedur
yang akan dilakukan
d.
Atur posisi klien yang nyaman dan sesuai
dengan kebutuhan
e.
Pilih penusukan yang bebas dari tanda
lesi, kekakuan, peradangan atau rasa gatal
f.
Pakai sarung tangan
g.
Bersihkan area penusukan dengan menggunakan
kapas alcohol dengan gerakan siskuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang dari
kulit yang mengandung mikroorganisme.
h.
Pegang kapas alcohol dengan jari-jari
tengah pada tangan non dominant
i. Buka
tutup jarum
j. Tarik
kulit ke bawah ± 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominant.
Membuat kulit menjadi kencang dan memudahkan penusukan
k.
Dengan cepat masukan jarum dengan sudut
90º dengan tangan dominant, masukkan sampai pada jaringan otot. Gerakkan yang
cepat dapat membuat mengurangi rasa nyeri pada saat jarum dimasukkan.
l. Lakukan
aspirasi dengan tangan non dominant menahan barel dari spuit dan tangan
dominant menarik plunger.
m.
Observasi adanya darah pada spuit
n.
Jika tidak ada darah, masukkan obat
secara perlahan-lahan
o.
Jika ada darah, tarik kembali jarum dari
kulit, tekan tempat penusukan.
p.
Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut
yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alcohol pada daerah penusukan.
q.
Mengurangi resiko cidera pada jaringan
(jangan melakukan masase pada area injeksi karena dapat menyebabkan terjadinya
iritasi pada jaringan)
r.Jika terdapat
perdarahan, maka tekan area tersebut dengan menggunakan kassa steril sampai
perdarahan berhenti.
s.
Kembalikan posisi klien
t.Buang peralatan yang
sudah tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing.
u.
Buka sarung tangan
v.
Cuci tangan
w.
Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan.
5. Oral hygiene (membersihkan mulut pasien)
A. Definisi
Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut,
lidah dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan kain
kasa atau kapas yang dibasahi air bersih.
B. Indikasi
1. Pada pasien lumpuh
2. Pada pasien sakit berat
3. Pada pasien apatis
4. Pada pasien stomatitis
5. Pada pasien yang mendapatkan
oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
6. Pada pasien yang lama tidak
menggunakan mulut
7. Pada pasien yang tidak mampu
melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8. Pada pasien
yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karena tomatitis
hebat
9. Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah
tulang rahang.
C. Kontraindikasi
1. Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita
penyakit diabetes dapat beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh
kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik ).
2. Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya
D. Pelaksanaan
1. Alat dan bahan
a. Pengalas (perlak dan kain)
b. Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
c. Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau
air garam
d. Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak
perlu pada pasien yang sadar)
e. Pinset anatomi 1 buah
f. Tisu pada tempatnya
g. Boraks gliserin (jika perlu)
h. Gentian violet (jika perlu)
i.
Lidi kapas (jika
perlu)
j.
Air untuk berkumur
dalam gelas (jika pasien sadar)
2. Cara kerja
a. Kaji kebutuhan pasien
b. Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan.
c. alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada troli
d. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
e. Cuci tangan
f. Atur posisi (miringkan kepala pasien)
g. Pasang pengalas dibawah dagu.
h. Letakkan bengkok dibawah dagu pasien.
i.
Ambil kasa tebal yang
telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam.
j.
Minta pasien untuk
membuka mulut
k. Membersihkan mulut
·
Bersihkan
langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke luar.
·
Bersihkan gusi bagian
dalam atas sebelah kanan dan kiri.
·
Bersihkan gigi bagian
dalam atas sebelah kanan dan kiri.
·
Gusi bagian dalam
bawah sebelah kanan dan kiri.
·
Bagian dalam bawah
sebelah kanan dan kiri
·
Gusi bagian luar atas
sebelah kanan dan kiri.
·
Gigi bagian luar atas
sebelah kanan dan kiri.
·
Gusi bagian luar
bawah sebelah kanan dan kiri.
·
Gigi bagian luar
bawah sebelah kanan dan kiri.
·
Dinding mulut
·
Lidah bagian atas dan
bawah.
l.
Keringkan bibir
dengan tisu
m. Oleskan gliserin/gentian violet pada bibir
n. Keringkan bibir dengan tisu
o. Angakt bengkok dan pengalas
p. Atur posisi pasien
q. Rapikan alat-alat
r.
Cuci tangan
s. Observasi keadaan pasien
t.
Catat tindakan yang
dilakukan dan hasilnya.
No comments:
Post a Comment